Peristiwa yang mungkin tak kan
ada habisnya, deretan pasang mata yang mungkin menghantui. Berkutat dengan
kata-kata, terkadang juga diam beribu bahasa. Sekedar aroma dalam intuisi hati,
yang berbisik mengutarakan isyarat hati.
Pernahkah kau merasakan cinta ?
Bukan hanya inti dalam
kata-kata yang ingin kita sampaikan kedalam bentuk isyarat hati yang
melambangkan kesayangan kita kepada dia sang pujangga . Tapi cinta juga berarti
memaknai arti dalam setiap tindakan yang walaupun tak berarti sama sekali,
belajar menghargai setiap waktu yang bakal menghilang di atas lamunan tiap
malam. Cinta juga mengajarkan arti visual yang semakin lama semakin tak berarti
seperti awal kau melihatnya. Cinta itu seperti batu yang semakin lama bukan
habis terkikis tetapi semakin lama semakin besar lewat endapan perasaan yang
saling menempel, membentuk untaian perasaan, menyatukan berbagai rasa,
dilekatkan dalam kenyataan, yang membentuk sesuatu kekuatan evolusi, sehingga
batu itu nanti akan bertahan dijaman yang akan datang. Suatu saat ketika batu
itu diuji berbagai tempahan disekitarnya, mungkin akan terkikis beberapa. Tapi
taukah engkau yang kembali melekat lebih besar dari yang terkikisnya.
pernahkah kau
memiliki cinta ?
Bingung mungkin bagi mereka
yang terbelah-belah hatinya. Sekilas bayangan itu tak mungkin, tapi mungkin
bagi yang bukan kita. Entah apa yang terpikir, kita bukan nabi kawan. Mungkin
setiap tindakan didasari atas dasar nafsu yang mengatasnamakan cinta itu lebih
baik menghilang dari dunia ini. Tidak ! , biarlah mereka mencari jati diri atas
dasar yang mereka pahami itu benar. Biarlah cinta yang menyentuh lembut
hatinya, mengetuk mata dan pikirannya kalau cinta tak akan terbagi. Tapi cinta
itu dikelompokkan. Aneh ?, tidak kok.
Memang begitu adanya, mungkin ketika kita melihatnya pasti ada terasa hambar
atas tersakiti di satu pihak yang merasakannya. Tapi TUHAN lebih pintar dari mu
teman. TUHAN lebih sabar dari mu kawan. TUHAN lebih tau akhir sebuah cerita
yang mengesankan. BUKAN kita !. Biarlah sekedar kata-kata empati dalam balutan
nasehat terbagi-bagi. Dalam kata cinta, terdapat rasa memiliki yang begitu
kuat. Mungkin bukan kita yang bisa mengatakan cinta tak harus memiliki. Bukan
kita yang bisa merelakan dia bersama seseorang yang mungkin pantas dimata
mereka. Jika benar mereka mengatakan itu pantas. Salah besar ! Mereka tak
pernah menghiraukan kita yang pernah menunggu dia, tapi kelak jika suatu
keadaan TUHAN mengatakan bersama dirinya adalah suatu kendala bagimu. Biarlah
TUHAN menyimpan kita dalam genggamannya seraya kita berdoa TUHAN bakal
menemukan kita dan mempertemukan kita sehabis penyimpanan selama ini. ketika rasa termiliki apakah dia menjadi
milikmu ? relatif yang berkata pada keadaanmu teman. Sesungguhnya keberuntungan
itu juga yang akan mengejar dan menemukan mu. Bukan kau yang terus-terusan
mencari keberuntungan dan keadaan yang saling mendukung dengan dirimu. Jika kau
tahu kau pantas ? pantas lah. Jangan pernah pesimis memiliki cinta. Cinta bukan
uang yang mempersekutukan mu. Cinta bukan teman yang membelakangimu. Cinta
bukan sahabat yang menekongmu dari belakang. Cinta juga tak akan memandangmu
dalam ketidak harmonisan mu dengan hidup. Sadarlah, ketika kau mungkin
menemukan cinta. Pantaskanlah dia dengan dirimu, rebutlah hatinya dengan lembut,
sapalah ia dengan kata-kata yang pantas menurutmu, dan bersyukurlah ketika kau
menemukan cinta yang jujur, cinta yang natural, cinta yang apa adanya. Ketika
ketidakharmonisan hidupmu mulai melekat dihatinya, tapi bukannya menjauh malah
ia menjauhkan mu dalam ketidak nyamanan ia melihatmu diperlakukan dunia. Itu
DIA ! bukan memandang apa yang kau duduki, tapi mungkin orang tua nya melihat
apa yang kau miliki. Wajar ! Kelak ia akan memiliki kehidupannya dengan mu dan
apa yang kau berikan bukan sekedar naluri tindakan mu tapi dalam kenyataan
tindakan yang selama ini kau beri dengan materi. Ketika cinta mulai termiliki,
apakah kau akan berhenti ?
Apakah cinta
memandang perbedaan ?
Beda bukan halangan, bukan
begitu mereka mengatakannya ? . Mereka yang berhasil membuat keberuntungan
sejalan dengan kemauannya, diawal dengan benturan keras dalam memulai mungkin
mudah mengatakannya. Tapi ketika hati merasa terjejali atas dasar
ketidakpantasan perbedaan menutupi sebagian kekurangan kita, kita merasa tak
pantas. Kita gugup dalam dunia ini. disatu perjuangan kita melihat sisi baik
kedepan tanpa perbedaan yang tak bisa menutupi itu mau sekali kita melakukan
apa saja. Tapi disatu sisi ketika perbedaan menjadi paranoid dan meluluhlantakkan
rasa itu sendiri, apakah cinta masih
berkata-kata ? TENTU ! . cinta tak akan meninggalkan mu dalam kegalauan mu
sendiri. Mungkin kembali kita lihat di dalam aturan dunia nyata. Ketika suatu
hal yang berbeda tak dapat disatukan, menjauhlah teman. Bukan pesimis, bukan
menyerah, tapi pada akhirnya ketika kau akan berdosa, cinta akan menangis
dihadapanmu. Jangan menyerah dalam hal perbaikan cinta dalam perbedaan. Tetapi,
ketika masalah pantang menyentuh hati mari kita jauhi kawan. Mungkin berat,
atau salah satu diantaranya harus ada yang mengalah dengan mengorbankan
keyakinannya. Kemudian, apa yang harus kamu lakukan? Duduk diam menanti dia,
duduk diam menanti keadaan, duduk diam menanti Tuhan kan mengganti status
perbedaan dalam cintamu atau kau harus mengorbankan dia atau keyakinanmu ?.
setidaknya, marilah berpikir sedikit menyimpang dengan memandang norma dengan
cara jalani keyakinan mu masing-masing, carilah tolok ukur perbedaan, carilah
hangat suatu keadaan, carilah yang kau anggap benar darinya, maka akan kau
lihat kebenaran TUHAN dibalik kata Perbedaan. Masih berpikir TUHAN membedakan
mu ?
Kenapa cinta
tak semudah dilihatnya?
Bacalah buku karangan ternama,
cari bait arti dalam setiap penggalan katanya. Jangan bilang mereka hanya bisa
berkata-kata. Mereka mengungkapkan isi hatinya lewat penggalan-penggalan huruf
yang di satukan menjadi kata yang bermakna dan kalimat yang mengandung arti.
Ketika kau menjalani cinta, apakah kau masih memandang dia seperti kau takut
kehilangannya kemarin?. Apakah rasamu semakin tertakuti oleh ancaman dia akan
mudah berpaling karena rasa kebosanan nya padamu ? pernah kah kau anggap dia
sebegitu spesialnya seperti hari kemarin ? pernah kah kau ingat begitu berasa
hangat pelukan pertamanya ? pernahkah kau ingat begitu terasa pertama kali
jalan dengan nya? Pernah kah kau ingat setiap obrolan dalam perjalannya ?
pernahkah kau merasakan apa yang dia sembunyikan dibalik candaan yang sengaja
dalam hal membuat tertawa lepas seperti dulu kau merindukannya ? apakah sama
sekarang itu dengan yang kemarin ? . Ketika kau memiliki cinta, tapi kau belum
senantiasa memilikinya. Ketika kau merasakan cinta padanya, nyatanya kau belum
sepenuhnya dipikirannya. Kenapa ?, Kau bukan prioritas utama, kau bukan
segalanya yang harus diperjuangkannya. Lalu ?, kau hanyalah waktu senggang
disaat keletihan di dunia yang memaksanya untuk menemukanmu. Jadi ? berlarilah
teman, berlarilah. Bukan lari dari kenyataan, tapi berlarilah seutuhnya
mengejar yang kau sebut dengan cinta. Saat dunia memojok kan mu dengan dia,
apakah kau akan dendam menanggapinya ? Jangan !. Saat kau sadar dia cintamu,
tetapi sebenarnya dia tak menjadikan mu hal yang spesial dalam hidupnya, jangan
menyerah Kawan. Waktu tetap berdiri didepan menyongsong kemenangan mu. Tak akan
ada pejuang cinta seperti mu, jika kau meyakini dalam hal apapun itu kau pantas
bersamanya. Kejar dia, angan mu sudah didepan mata, kecantikannya akan kau rasa
diujung helai jemari mu ketika kau usap dengan lembut wajahnya. Apakah kau
tidak memimpikan itu kawan ?, sungguh terpuruk engaku jikalau bermimpi saja kau
takut. Jatuh lah kau dari setiap perjuangan mu setinggi-tingginya, kelak satu
bintang kan menangkapmu diatas awan. Percayalah itu.
Bagaimana
cinta bertahan atas jarak ?
Cinta ? adakah jarak
didalamnya ? adakah setiap centi dalam maknanya mengandung arti setiap kata
dari cinta ?. ketika kau sadar dalam keterpurukan setiap jarak. Ketika kau
sadar rindu mu yang tak pernah seimbang dengan apa yang hatimu ingin capaikan.
Apa yang kau harapkan ?. Berharap cinta datang mengemis maaf padamu atas
kegemaran mu memarahi yang kau sebut dengan sayang ?. Tidak kah pernah kau
merasa seperti dulu kau meyakini tak pernah bisa menjalani hubungan berjarak.
Sekarang kau tertegun diam meyakini ternyata yang kau sebut cinta lebih modern
dari hal teknologi. Cinta tak butuh handphone(blackberry,i-phone, &
smartphone) lainnya untuk berhubungan. Tetapi rasa yang nenek moyang kita sebut
dengan percaya lebih mengesankan dibandingkan apa yang kita ciptakan dalam hal
mementingkan perselisihan jarak. Kau tak perlu meyakinkannya setiap detik
dengan shortmessage mu diberbagai aplikasi sosial, tapi kau hanya butuh sedikit
waktu mengingat suara dan wajahnya meyakinkanmu dulu. Itulah yang kita sebut
percaya. Apa itu cukup ?. Belum ! ketika kau percaya apakah cinta tetap
bertahan ? ya, tetap bertahan diatas kegalauan yang tak jelas keberadaannya dan
keterasingan atas kecemasan nya yang tak jelas arah kemana dia harus berkutat.
Kau harus lebih bisa memutar sedikit imajinasimu sehingga kau tahu rasanya menyayangi
dan mencintai bukan sekedar kepercayaan saja. Ini hidup dengan kepalsuan, semua
yang kita butuhkan tak kan pernah cukup. Sebelum diantaranya menyadari
ketidakcukupan, ada kalanya kau menaruh lebih sedikit perhatian yang tak
berlebihan sebagai tanda cinta masih memperhatikan mu. Dan ketika masalah masih
saja setia mengikutimu dengan tak mementingkan keadaan yang kau anggap sudah
melampaui. Belajarlah mengalah diatas kesalahan yang mungkin kita tidak
mengerti atasnya. Tak kan kau dianggap rendah oleh cinta. Sesungguhnya kau lah
pejuang cinta yang sejujur-jujurnya. Tapi, ketika kau telah melakukan segalanya
dengan benar dan masalah tetap saja lebih dulu memperhatikan hatinya darimu.
Sedikit banyaknya tertunduk diam mungkin lebih baik dengan menyadari kesalahan
tanpa ada kata yang saling menyakiti dengan mengatasnamakan status. Kau bukan
superman teman, kau tak bisa terus-terusan mengorbankan perasaan. Demi dia yang
selalu saja tak pernah mengerti maksudmu. Jangan pernah menyalahkannya, dia
hanya tersesat diatas rasa keraguan mencintaimu. Jadi kau hanya perlu
mencemaskan dia ketika dia harus mencari perhatian lebih dan ternyata dia tak
mendapatkannya dsarimu kau harus waspada. Jangan pernah lepaskan dia dipelukan
mu, ketiika dia nyata mencintaimu. Dia hanya ingin kau lebih berkutat dengan
nya daripada teman atau jejaring sosial mu. Pernah kah meluangkan waktu diwaktu
tersibukmu dengan dunia untuk nya ?
bukan bermaksud membandingkan. Tapi, dia juga sama sepertimu. Setiap hal
yang kau kabari bukan Cuma hal biasa itu
sangat berati baginya. Tapi, bahkan kau tak pernah menyadarinya. Inilah
kesalahan atas itu. Setiap kata mu mulai terisap sampai kesudut tergelap dalam
otak nya, dan kau hanya menyadari kesalahan nya. Apa itu namanya bertahan ? apa
kata BERTAHAN pantas dalam cinta ? Bertahan denganmu ? Bukankah lebih baik
dengan Terus mencintaimu daripada bertahan ?
Kenapa cinta harus memandang status keluarga dan sosial ?
Keluarga mu kinglongmerat ya ?
hhaha, emang gue peduli apa ?. Saat dimana kau tak bisa berlari dari kenyataan
atas keluarga, cinta menjadi jalur utama kau mencapai kebahagiaan kan ? lalu,
kenapa kau harus meragukannya ? kau takut akan hal yang sama? Tetapi kenapa
saja kau masih terus bersamanya ? bukankah dia telah meyakinkanmu dan
mengenalkan mu dengan dunia nya ? segitu takutnya kamu sampai-sampai kecurigaan
mu lebih besar dari yang kau rasakan hal yang kau yakini dengan nya ? lalu kau
mudah saja menyebutnya sama dengan apa yang telah kau alami ketika dia
melakukan hal yang salah dalam hal mencintaimu ? itu yang kau sebut dengan
cinta ? atau kau hanya berkhayal saja ?. lalu ke egoisan mu menguasai mu dan dia hanya bisa tertegun ketika kau mulai
melupakan perjuangan nya ? Tak pernah cinta memperburuk suatu status atau pun
maslah yang kita alami, berbicarah dengan yang pasti oleh cinta. Berbaik
hatilah ketika dia mulai lelah merasakan dunia yang memperlakukannya, dan kau
hanya menambah pikirannya saja. Sambut lah hangat dia, ketika keluarganya tak
dapat mebahagiakan batin yang dulu telah TUHAN ciptakan untuk kau bahagiakan.
Sesungguhnya kau lah pejuang cinta yang jujur.
M.R.P